Senin, 24 Oktober 2011

Puisi


Mengeja Bintang dan Purnama Malam

mari kita eja bintang-bintang dari dermaga batu
berteman secarik sajak yang kutulis pada kertas yang dipercik ombak
aku ingin mengulang waktu-waktu kita bertemu
disini di tembok-tembok dermaga pelabuhan perak
malam berbaur debur ombak yang memukul dinding-dinding pantai
manis senyummu dan deru kata cintamu berderaiderai
menghamburkan pasir-pasir kerinduanku
yang tak lelah menunggu mantramu;
‘I love you’
aku selalu rindu lembut garistanganmu di pantai ini
karena ia sumber air yang mengalirkan kesejukan abadi
mengirim seikat seroja kasih yang kunanti
untuk kugenggam wanginya hingga akhir hayati
disaksikan pantai yang beranjak kelam
kepalamu meleleh di atas altar dadaku
membaur antara gelora dan ombak-ombak laut temaram
di ujung dermaga bersama riap angin aku terbenam
bersamamu mengeja bintang dan purnama malam


Rumah Kita Kebun Kasih Sayang

Kalau ada secawan teh pagi yang kau kirimkan ke kebun kita, itu pasti dari air telaga hatimu yang hangatnya menelusup mesra memenuhi dahaga cinta kerongkonganku. Menyirami setiap kuncup bunga yang mekar pengobat airmata yang mengambang indah di kelopak matamu.
Kalau ada nyanyian merdu yang didendangkan belalangbelalang kayu, itu pasti denting tulang rusukku yang dijelmakan menjadi dirimu yang selaksa bidadari bermahkota bunga melati suci yang aku panen dari kebunkebun rindu yang wanginya terus kuhirup sepanjang hidupku.
Rumah kita kebun kasih sayang. Engkaulah keharuman menur dan aku kupukupunya. Setiap kali kau semaikan bungabunga cinta, tak kubiarkan ia melayu tanpa kucecap serbuksarinya.
Cinta; di keindahan malam di kebun kasih sayang, aku selalu melihat bintangbintang berpijar di matamu yang puspita, menuntun anakanak kita berjalan di liku temaram pematang-pematang bunga, membuat tandatanda cinta agar bertemu pagi yang ceria.


Temani Malamku

ketika rindu candamu yang jenaka
kubingkai rautmu pada mawar yang rona
hingga berbinar indah bulubulumatamu
menjelma permata di wajahku yang jelaga
akulah kembara di senja sunyi
berkawan rengat di unggunnya api
adakah kamu mengeja ngaji?
mendebur kelamku dengan merdumu hingga pagi
temani malamku dengan sebait puisi
yang kau semat dari hatimu yang nurani
yang kau pinjam dari telagamu yang kasih
agar aku lengang dari kesah yang letih
kekasihku; bangunkan aku saat singsing yang sahaja
agar candumu kuikat pada sekuntum mawar yang rona
diluruh pada jernih muara kasih abadi
meminjam tempat di samudera raya
dan riangku dikabarkan ombak pada semesta


Aku Rindu Hujan

aku rindu hujan yang biasa turun semalaman
karena ia yang menyusun jemari kita merajut rindu
merangkum setiap bait puisi
yang kuselesaikan dengan sekuntum bujuk di ujung telingamu
aku ingin rayakan ranum mukamu
yang berjingkrak pelan di antara gunung pipimu yang merona saga
yang setia mendekapku dalam gelakmu yang gelora
segar di antara sejuta tangkai bunga-bunga
isteriku; hanya embun yang turun malam itu
menetes diantara jendela fatamorgana
mengalir sunyi di antara palung hatiku
yang kau kirimkan bersama lengang mentari ungu
pagi ini pada nafsu wangi miskatmu aku gembala
merebut sebaris embun yang bergelayut di ilalang sebatas senja
malam esok; indahnya hatimu yang bak seroja-seroja
semoga mengirimku dengan hujan berbulir mutiara


Aku Jatuh Cinta

Aku jatuh cinta pada sunyi yang kaukulum di bibirmu. Selengkung senyum, setangkai kuntum, secarik puisi. Katakata menjelma gerimis yang berbaris dalam bisik manis. Aku mengunduh wangi bunga dari serumpun kata yang tumbuh di mulutmu. Itukah cinta? Kurasakan getarannya memasuki rongga hati.  Sebuah rayu. Menggema dalam hidupku.
Aku jatuh cinta pada embun yang mengerling di matamu. Memandangmu, kulihat pelangi melambaiku menuruni bukit. Sebuah telaga menungguku. Aku mencebur ke dalam jiwamu.
Aku jatuh cinta pada mawar yang merekah di hatimu. Menjagamu, aku penuhi hasrat jiwamu seperti kupukupu menyusuri taman. Rasanya seperti di sebuah surga dengan seorang bidadari yang selalu duduk berdandan di pelaminan. Pengantinku, akadku hanya untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar